Kelangsungan Hidup Organisme Seleksi Alam Dan Perkembangannya

 Pada kesempatan kali ini kami ingin berbagi artikel tentang kelangsungan hidup organisme, Adaptasi morfologi, Adaptasi Fisiologi, Adaptasi Tingkah Laku, Seleksi Alam, Apakah Seleksi Alam Itu?, Bukti-bukti adanya Seleksi Alam, Perkembangbiakan Pernahkah kalian berpikir, mengapa dinosaurus punah? Apa tujuan bunglon mengubah warna tubuhnya ? Mengapa belalang berwarna hijau lebih banyak ditemukan dilapangan rumput daripada belalang berwarna coklat. Itu semua diakibatkan adanya usaha dari makhluk hidup itu sendiri untuk dapat bertahan hidup. Yaitu dengan cara beradaptasi dan bereproduksi. Tentunya alam pun ikut andil dalam pemilihan makhluk hidup yang hidup yang hidup didalam nya. 



Adaptasi, Seleksi Alam dan Perkembangbiakan
Makhluk hidup memerlukan lingkungan yang sesuai agar dapat bertahan hidup dengan baik. Namun lingkungan tidak selamanya tetap lingkungan akan berubah setiap waktunya. Kemampuan untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan luar organisme agar terus hidup disebut dengan adaptasi. Makhluk hidup yang mampu melakukan adaptasi disebut dengan makhluk hidup yang adaptif. Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan yaitu. dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Dari pengertian adaptasi tersebut, ada tiga macam bentuk adaptasi, yaitu:
a. adaptasi fisiologi
b. adaptasi tingkah laku,
c. adaptasi morfologi.

Jenis - jenis Adaptasi
1. Adaptasi fisiologi 
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati. Hewan-hewan herbivor beradaptasi terhadap makanan secara fisiologis. Sapi, kambing, kerbau, dan domba merupakan hewan herbivor yang dapat mencerna zat makanan di dalam lambung. Rayap dan Teredo navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat mencerna kayu dengan
bantuan enzim selulose. Selain hewan, manusia dan tumbuhan dapat beradaptasi dengan lingkungannya secara fisiologi. Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel darahmerah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh.Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.

2. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laku dapat berupa hasil belajar maupun insting/naluri sejak lahir. Terdapat dua macam tingkah laku, yaitu sebagai berikut.
1) Tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok.
2) Tingkah laku untuk perlindungan. Contohnya babi hutan akan menggali lubang persembunyian dengan kukunya ketika melihat singa, trenggiling akan menggulung tubuhnya bila bertemu musuh. Contoh lain adalah kamuflase, misalnya pada bunglon dan gurita.
Kucing mengincar mangsanya dengan cara mendekam. Ketika mangsa mendekat dan lengah, maka kucing akan meloncat dan menerkam mangsanya. Tingkah laku demikian untuk menghemat energi. Lain halnya dengan cicak. Cicak akan memutuskan ekornya pada saat berada
dalam ancaman. Paus naik ke permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau sarangannya.

3. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar.

Meskipun hewan dapat bergerak bebas, hewan juga melakukan beragam adaptasi morfologi untuk menyesuaikan dengan tempat hidup dan jenis makanannya. Adaptasi morfologi berupa penyesuaian tubuh hewan seperti ukuran dan bentuk gigi, penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi disesuaikan dengan jenis makanannya, sehingga gigi hewan pemakan daging berbeda dengan hewan pemakan tumbuhan. Penutup tubuh seperti rambut, duri, sisik, dan bulu yang tumbuh dari kulit disesuaikan dengan kondisi lingkungannya sehingga dapat membantu hewan untuk tetap bertahan hidup. Contoh yang lain adalah variasi tulang belakang dan sirip pada ikan pari disebabkan perbedaan suhu saat pertumbuhannya, jenis kelamin kura-kura ditentukan oleh variasi temperatur saat inkubasi (pengeraman), serta bentuk paruh dan kaki burung bervariasi sesuai dengan jenis makanan dan habitatnya.

Seleksi Alam
Apakah Seleksi Alam Itu?
Pada tahun 1800-an Darwin mengemukakan suatu teori yang sampai saat ini masih diterima orang, meskipun ada juga yang meragukannya. Teori ini dikemukakan oleh Darwin setelah dia melakukan perjalan panjang dengan kapal HMS Beagle. Dalam perjalanan ini rombongan HMS Beagle telah melakukan penyelidikan di pantai timur dan barat Amerika Selatan. Di dalam penyelidikan itu, Darwin menemukan beberapa fakta yang sangat menarik perhatiannya. Berdasarkan fakta itu Darwin membuat kesimpulan bahwa: Individu yang memiliki sifat yang paling sesuai untuk lingkungan tertentu yang dapat bertahan hidup dan mampu menghasilkan keturunannya.

Bukti-bukti adanya Seleksi Alam
Para ahli meyakini bahwa seleksi alam itu ada dan berlangsung setiap saat terhadap semua individu organisme. 

Alam melakukan seleksi melalui berbagai faktor seperti misalnya keterbatasan makanan, keterbatasan ruang tempat hidup, pemangsa, suhu yang panas atau yang dingin, dan sebagainya.

Bukti-bukti secara tidak langsung yang mendukung bahwa seleksi alam ini ada antara lain sebagai berikut.
  1. Organisme memproduksi keturunannya lebih banyak dari pada yang bertahan hidup.
  2. Ditemukan adanya variasi di antara individuindividu di dalam satu jenis.
  3. Beberapa variasi dari anggota populasi berhasil bertahan dan menghasilkan keturunan lebih baik dari pada yang lainnya.
  4. Dengan berjalannya waktu, individu-individu anak yang memiliki variasi yang menguntungkan, akan mendukung pertumbuhan populasi.

Perkembangbiakan
Berkembangbiak merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Dengan berkembang biak makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan baru dan menjaga kelestarian jenisnya. Jutaan jenis makhluk hidup yang berbeda menghuni bumi. Makhluk hidup baru dihasilkan melalui proses yang disebut dengan perkembangbiakan (reproduksi). Perkembangbiakan amat penting bagi semua makhluk hidup. Tanpa perkembangbiakan, organisme jenis tertentu tidak dapat lestari atau akan punah. Selama reproduksi sifat-sifat akan diwariskan dari induk ke keturunan. 

Sifat ini terdapat di dalam zat kimia yang disebut ADN (Asam Deoksiribo Nukleat) yang antara lain terdapat di dalam inti sel. 

ADN mengontrol bagaimana perwujudan suatu makhluk hidup baru, dan bagaimana alat tubuhnya akan bekerja.

Posting Komentar untuk "Kelangsungan Hidup Organisme Seleksi Alam Dan Perkembangannya"